21.Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan Kabupaten Magelang Nomor 180.186/13/18/2016 tentang Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan Kabupaten Magelang. 1 PERSYARATAN : Rawat Jalan : 1. Umum : Surat Permintaan Pemeriksaan dari dokter klinik spesialis. 2. ruang/pojok ASI; g. kamar mandi/wc; dan h. ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan. (2) Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Klinik rawat inap harus memiliki: a. ruang rawat inap yang memenuhi persyaratan; b. ruang farmasi; c. ruang laboratorium; dan d. ruang dapur; (3) Ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2 A. Kebutuhan Ruang Rumah sakit harus memiliki ruang-ruang pelayanan untuk memfasilitasi kebutuhan perawatan, berikut fasilitas kebutuhan ruang yang harus ada pada rumah sakit secara umum seperti yang tertera pada tabel 2. -B. Elemen Pembentuk Ruang Elemen pembentuk ruang juga harus diperhatikan dalam perencanaan rumah sakit secara umum, ini PERAN ORNAMENTASI PADA RUANG TUNGGU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIDOARJO Gendut Winarto1, Andi Syaiful Amal2 1, 2 Program Profesi Insinyur, Universitas Muhammadiyah Malang, Jl. Raya Tlogomas 246 Malang Kontak Person: Gendut Winarto Jl. Raya Tlogomas 246 Malang E-mail: wien.ars90@gmail.com Abstrak Welcome to Rumah Sakit Umum Ananda “KESEMBUHAN DAN KEPUASAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI” TENTANG KAMI Rumah Sakit Umum Ananda. Rumah Sakit Umum Ananda (RSU Ananda) adalah Rumah Sakit Spesialis Bedah dan Spesialis Kandungan yang berada diwilayah Kecamatan Srengat 10 km arah barat kota Blitar Jawa Timur, 10 km arah utara kab. Kualitas udara pada ruang tunggu puskesmas sebagai salah satu fasilitas tempat umum dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah; kondisi ruangan, kelembaban, suhu, pencahayaan, dan Thiswill make it hard with regard to third parties to access your information if they are served which has a subpoena or even public buy seeking similarly info. You could possibly flow video as well as participate in games with out lazy as well as launching items. Their greatest VPN relationship on earth and Untuk pemakaian di tempat umum, biasanya menggunakan kursi dengan komposisi 4 dan 5 dudukan. Tujuannya adalah untuk memberikan ruang atau space yang lebih besar untuk pengunjung. Komposisi dengan 2 atau 3 dudukan sendiri biasanya digunakan di rumah-rumah yang menyediakan ruang tunggu untuk tamu, atau digunakan di dekat resepsionis. Faktor-faktor Penyebab Keterlambatan Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Madani Tahun 2019. Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 5(1), 85-97 Kursi tunggu ini memiliki dudukan dan sandaran punggung yang nyaman serta dilengkapi 2 sandaran lengan pada sisi ujung. Hadir dengan desain minimalis berwarna silver yang cocok diletakkan di ruang tunggu kantor, rumah sakit, hotel, bandara, dan fasilitas umum lainnya. Ii BAB, Sakit PR. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit. 2002;17–50. Asmuni S. Pengaruh Karakteristik dan Kompetensi Perekam Medis Terhadap Waktu Tunggu Pasien Pada Pelayanan Rekam Medis Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum DR. Pirngadi Medan Tahun 2008. 2009; Azwar A. Pengantar Administrasi Kesehatan. p. Ed III. Indonesia DR. Silitonga, Timbul Mei. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap lama waktu tunggu rawat jalan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Batam tahun 2020. J Adm Rumah Sakit Indonesia; Supartiningsih S. Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pasien Rumah Sakit: Kasus Pada Pasien Rawat Jalan. J Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit 1018196/jmmr2020. 2017;6(1):9 PERANCANGAN RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG PELABUHAN RAKYAT DI TOMIA KABUPATEN WAKATOBI yaitu dengan cara pemanfaatan lahan pekarangan rumah atau vertikultur Pada umumnya antrian pendaftaran rawat jalan rumah sakit mengalami permasalahan waktu tunggu antrian yang lama dan berbelit-belit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana penerapan Rumah sakit umum “Y” Surabaya masih belum memenuhi syarat dari segi uji kualitas mikrobiologi berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204 Tahun 2014 tentang Jger. Ruang tunggu pada sebuah rumah sakit ataupun klinik, sebaiknya dibuat dengan kesan yang nyaman. Sehingga, pasien bisa lebih betah dan tak jenuh saat harus menunggu. Hal tersebut dapat diciptakan lewat padupadan warna. Ya, dengan aplikasi warna yang tepat, ruang tunggu rumah sakit tak lagi terlihat monoton dan membosankan. Karena itu, terapkan warna-warna yang pas yang mampu memberi sentuhan yang membuat nyaman. Paduan warna yang bisa dipilih untuk mendesain ruang tunggu rumah sakit misalnya yaitu warna biru. Lewat balutan warna biru, maka ruang tunggu akan tampil teduh yang memberi nuansa sejuk. Suasana tersebut akan membuat orang menjadi lebih rileks. Dengan begitu, saat menunggu tak lagi menjadi hal yang membosankan. Warna biru dapat dijadikan warna utama pada ruang tunggu yang diaplikasikan hampir di seluruh elemen ruangan. Pilihlah warna biru tua supaya suasana teduh kuat terasa yang nantinya mampu menenangkan pikiran. Kombinasikan warna ini dengan warna coklat untuk kesan yang lebih nyaman serta seimbang. Warna biru tua dapat diterapkan pada seluruh sisi dinding sebagai warna utama yang dominan. Warna senada juga berlaku untuk kursi-kursi. Selanjutnya, buat kesan yang nyaman dengan memadukan warna coklat yaitu pada bagian lantai serta meja, pintu, dan bingkai lukisan. Hmmm…ruang tunggu rumah sakit atau klinik pun tampil nyaman dan memberi nuansa segar yang meredam rasa bosan. ArticlePDF Available AbstractThe waiting room is a place where activity actors with various physical and mental conditions gather in one room. The psychological pressure with the burden of thoughts on patients, who are generally close relatives, causes their physical condition to decline. Therefore, the health of this waiting room absolutely must be maintained in order to support the health of the patient in order to stay healthy and hygienic while waiting for the patient. Klungkung General Hospital is the largest hospital in the eastern Bali region. Its services cover the Klungkung, Karangasem and Bangli areas. This study was aimed at assessing the comfort of movement and visuals of patient waiters in the ICU in terms of architecture and lighting in supporting user health and comparing with pictures and related literature. The purpose of this study was to evaluate the motion and visual comfort of the building with related standards to support user health. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. VASTUWIDYA Vol. 3, Agustus 2020 – Januari 2021 P-ISSN 2620-3448 E-ISSN 2723-5548 KENYAMANAN GERAK DAN VISUAL PENGUNJUNG DI RUANG TUNGGU ICU RUMAH SAKIT KLUNGKUNG I Made Juniastra Program Study Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mahendradatta Jl. Ken Arok No. 12 Peguyangan, Denpasar, Bali 80115 Email juniastra Abstrak – Ruang tunggu adalah tempat dimana para pelaku aktivitas dengan berbagai kondisi fisik dan mental yang beragam berkumpul dalam satu ruangan. Tekanan psikis dengan beban pikiran terhadap pasien yang umumnya adalah orang /kerabat dekat menyebabkan kondisi fisik ikut menurun. Oleh karena itu kesehatan ruang tunggu ini mutlak harus terjaga agar bisa menunjang kesehatan penunggu pasien agar tetap sehat dan higienis selama menunggu pasien. Rumah Sakit Umum Klungkung adalah rumah sakit terbesar di wilayah Bali timur. Pelayanannya mencakup wilayah Klungkung, Karangasem dan juga Bangli. Penelitian ini diarahkan untuk mengkaji kenyamanan gerak dan visual penunggu pasien di ruang ICU dari segi arsitektur dan pencahayaannya dalam mendukung kesehatan pengguna dan mengkomparasi dengan gambar serta literatur terkait. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kenyamanan gerak dan visual bangunan dengan standar-standar terkait untuk menunjang kesehatan pengguna. Kata kunci Kenyamanan Gerak Dan Visual; Ruang Tunggu ICU; Rumah Sakit Klungkung Abtract - The waiting room is a place where activity actors with various physical and mental conditions gather in one room. The psychological pressure with the burden of thoughts on patients, who are generally close relatives, causes their physical condition to decline. Therefore, the health of this waiting room absolutely must be maintained in order to support the health of the patient in order to stay healthy and hygienic while waiting for the patient. Klungkung General Hospital is the largest hospital in the eastern Bali region. Its services cover the Klungkung, Karangasem and Bangli areas. This study was aimed at assessing the comfort of movement and visuals of patient waiters in the ICU in terms of architecture and lighting in supporting user health and comparing with pictures and related literature. The purpose of this study was to evaluate the motion and visual comfort of the building with related standards to support user health. Keywords Motion and Visual Comfort; ICU Waiting Room; Klungkung Hospital PENDAHULUAN Ruang ICU dapat diartikan sebagai ruangan di rumah sakit yang digunakan untuk perawatan intensif bagi pasien dengan kondisi yang sudah gawat. ICU sendiri adalah singkatan dari Intensive Care Unit. Ruangan ini dilengkapi dengan peralatan-peralatan khusus yang tidak terdapat di kamar perawatan biasa. Alat-alat tersebutlah yang digunakan untuk menunjang fungsi organ yang rusak pada pasien, agar bisa bertahan yang berlaku di ruang ICU pun berbeda dari kamar rumah sakit biasa. Misalnya saja, keluarga atau orang lain tidak bisa dengan mudah masuk menjenguk pasien yang sedang dirawat di dalamnya. Di ruang ICU, pasien-pasien dengan kondisi di atas akan dirawat oleh tim yang terdiri dari dokter, perawat, dan dokter spesialis yang memang terlatih khusus untuk menghadapi situasi orang perawat biasanya bertugas untuk merawat maksimal dua pasien. Kondisi ini berbeda dari layanan rawat inap biasa di rumah sakit, yang memungkinkan seorang perawat merawat lebih dari dua pasien. Selain itu, pasien juga akan dipasangi berbagai peralatan penunjang agar organ vital VASTUWIDYA Vol. 3, Agustus 2020 – Januari 2021 P-ISSN 2620-3448 E-ISSN 2723-5548 di tubuh masih tetap bisa bekerja. METODE PENELITIAN Metode pertama adalah dengan observasi langsung dengan datang dan melihat sebagai melihat, mengamati, mendengarkan, dan memperhatikan secara langsung, kemudian hasil pengamatan direkam dalam bentuk catatan atau dengan alat bantu lainnya. Metode kedua adalah study gambar objek penelitian. Study gambar perencanaan sangat diperlukan agar bisa dipahami luasan ruang pelayanan dan juga area tunggu. Karena gambar rencana ini adalah dimensi real dari objek penelitian. TINJAUAN PUSTAKA Ruang Tunggu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, pengertian ruang tunggu adalah ruang atau tempat yang diperuntukan untuk menunggu atau ruang yang disediakan khusus bagi pengunjung untuk menunggu. Ruangan ini utamanya terdiri dari jajaran kursi yang ditata rapi disesuaikan dengan kapasitas pengunjung. Selain itu, ruang tunggu juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas pendukung dengan penataan yang sedemikian rupa guna memberikan kenyamanan bagi pengguna ruang tersebut. Ruang tunggu di rumah sakit salah satunya ada di ICU untuk menunggu pasien dalam perawatan khusus yang menyangkut kegawat daruratan. Perawatan di ruang ICU bisa berlangsung selama beberapa hari atau bahkan hingga tahunan. Semua itu tergantung dari kondisi pasien. Saat mulai pulih, pasien bisa dipindahkan ke ruang rawat inap biasa selama beberapa waktu sebelum akhirnya diperbolehkan untuk pulang. Elemen Perencanaan Ruang Tunggu Rumah Sakit Bagi pihak rumah sakit, hal yang harus dipenuhi tidak hanya memastikan rumah sakit memiliki ruang tunggu saja. Menurut aturan Kementerian Kesehatan RI, ada beberapa persyaratan ruang tunggu rumah sakit yang harus dipenuhi, seperti  Ruang tunggu harus tersedia dengan kapasitas memadai;  Luas ruang tunggu sesuai dengan kapasitas pelayanan perhitungan 1-1,5 m2 per orang;  Pertukaran udara alami atau mekanik dalam ruangan harus baik;  Total pertukaran udara sedikitnya 6 kali per jam;  Ruang tunggu harus terkena pencahayaan alami; Penataan jalur sirkulasi bagi pengunjung/pasien yang jelas untuk menuju ke front desk, lift, dan fasilitas rawat jalan lainya. Apabila memungkinkan dibuat jalur pasien infeksi dan pasien non-infeksi yang terpisah untuk mengurangi resiko penularan penyakit;  Adanya fungsi tambahan yang mendukung kegiatan pengunjung di ruang tunggu, yaitu toilet, tempat penitipan barang, operator telepon, telepon umum, serta meja perawat yang dapat dihubungkan dengan ruangan lain.  Harus menyediakan alat atau fasilitas disinfektan tangan. Selain beberapa syarat di atas, ruang tunggu rumah sakit untuk pasien tidak menular dengan pasien menular harus dipisah. Utamanya, bagi pasien anak-anak dan juga kebidanan harus memiliki ruang tunggu khusus yang tunggu rumah sakit juga harus tersedia di setiap bagian yang berbeda-beda. Tak hanya untuk poli pemeriksaan saja, tapi juga ruangan lain seperti radiodiagnostik, rehabilitasi medik, atau ruang penerimaan di bagian depan rumah dan luas ruang tunggu rumah sakit harus memadai sesuai dengan kebutuhan pelayanan. Jangan sampai ruang tunggu tidak bisa menampung jumlah pasien sehingga pasien harus menunggu di area yang tidak seharusnya. Aturan menjenguk pasien di ruang ICU Karena pasien yang dirawat di ICU kondisinya rentan, maka tidak sembarang orang bisa menjenguk. Biasanya, kunjungan dibatasi hanya untuk keluarga kandung. Selain itu, ada VASTUWIDYA Vol. 3, Agustus 2020 – Januari 2021 P-ISSN 2620-3448 E-ISSN 2723-5548 beberapa aturan yang umumnya diberlakukan di ruang ICU, seperti Harus mencuci tangan sebelum dan sesudah masuk ruang ICU untuk mencegah penyebaran infeksi; Dilarang menyalakan telepon genggam karena bisa mengganggu kerja alat penunjang medis; Dilarang membawa barang saat menjenguk, seperti bunga atau boneka. Beberapa barang masih bisa dibawa, tapi sebelumnya harus konfirmasi dengan petugas jaga ICU. Pada beberapa kondisi, orang yang menjenguk masih boleh menyentuh pasien sambil mengajaknya bicara. Untuk pasien-pasien tertentu, mendengar suara orang terdekatnya bisa membantu di masa pemulihan. Syarat-syarat Ruang Tunggu Rumah Sakit Menurut Neufert 2000, syarat-syarat ruang tunggu rumah sakit antara lain sebagai berikut  Meja sebagai tempat informasi, administrasi, dan kasir dengan ukuran panjang 180 cm dan tinggi maksimal 120 cm untuk orang normal, sedangkan tinggi maksimal untuk penyandang disabilitas adalah 86 cm. Gambar 1. Standar ukuran meja counter Sumber Neufert P., 2019  Area antri yang harus disediakan dengan kapasitas yang cukup di depan front desk sebagai tempat antri berdiri bagi pengunjung. Namun saat ini sudah banyak rumah sakit yang meminimalisir jumlah antrian berdiri karena mengingat sebagian besar pengunjung adalah pasien dengan kondisi fisik yang lemah. Sebagai penggantinya rumah sakit menyediakan nomor antrian. Meskipun begitu ruang antri harus tetap disediakan, hanya saja dengan dimensi yang tidak terlalu luas. Gambar 2. Standar ukuran untuk antrian Sumber Neufert P., 2019  Tempat penyimpanan barang. Agar terlihat rapi dan tidak berantakan, rumah sakit perlu menyediakan area locker untuk menyimpan data-data atau rekam medik pasien. Sebaiknya locker penyimpanan diletakkan berdekatan dengan petugas pendaftaran.  Telepon umum merupakan alat komunikasi yang sangat penting dan harus disediakan rumah sakit yang diletakkan berdekatan dengan admin atau operator yang dekat dengan front desk.  Papan informasi atau papan petunjuk arah yang diletakkan di tempat strategis untuk memudahkan pengunjung mencari area Instalasi Rawat Jalan yang dituju. Sebaiknya papan petunjuk arah diletakkan dekat dengan pintu masuk.  Perabot. Image ruang tunggu sebuah Instalasi Rawat Jalan pada rumah sakit dapat dibentuk melalui pemilihan dan tata letak perabot berdasarkan fungsi ruangnya. Standar Ukuran Peralatan Medis di Ruang Tunggu Rumah Sakit  Kereta dorong pasien stretcher, berperan penting sebagai alat bantu gerak bagi pasien yang berfungsi membantu mempermudah ruang gerak pasien untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan bantuan orang lain untuk mendorong. Gambar 4. Standar ukuran kereta dorong Sumber Neufert P., 2019 VASTUWIDYA Vol. 3, Agustus 2020 – Januari 2021 P-ISSN 2620-3448 E-ISSN 2723-5548  Lorong adalah jalan kecil atau jalan sempit yang menghubungkan antar gedung atau ruang satu dengan ruang lainnya. Lorong atau disebut juga dengan koridor hanya dikhususkan untuk pejalan kaki. Gambar 5. Standar ukuran lorong rumah sakit. Sumber Neufert, 2019  Pintu merupakan akses utama untuk keluar dan masuk pengguna ruang. Untuk bangunan dengan fungsi khusus ICU, sebaiknya memiliki dua pintu dengan bukaan lebar sebagai akses untuk sirkulasi masuk dan keluar pengunjung secara terpisah untuk memperlancar sirkulasi pengunjung. Gambar 6. Macam-macam pintu. Sumber Neufert P., 2019  Jendela yang berkaitan dengan penghawaan merupakan salah satu faktor yang menjadi tolak ukur kenyamanan ruang. Semakin baik sirkulasi udara, semakin baik pula kualitas ruang. Pada ruang tunggu rumah sakit, pasien, pengunjung, dan karyawan berada pada satu ruang dalam waktu yang cukup lama. Semakin banyak antrian, semakin meningkat pula jumlah penggguna ruang. Akibatnya, ruang menjadi terasa penuh dan sumpek jika tidak memiliki sirkulasi udara yng baik. Pada kondisi ini, ventilasi udara menjadi sangat penting yang secara langsung berkorelasi dengan keberadaan elemen jendela pada ruang. Gambar 7. Jenis-jenis jendela Sumber Neufert P., 2019  Warna merupakan kekuatan yang dapat mempengaruhi manusia dengan menyebabkan timbulnya suatu perasaan sehat ataupun lesu. Pengaruh warna terhadap manusia terjadi secara tidak langsung, tetapi melalui pengaruh psikologis pengguna ruang itu sendiri. Warna hangat memiliki pengaruh aktif dalam merangsang kejiwaan seseorang, sedangkan warna dingin lebih bersifat pasif dan menenangkan bagi pengguna ruang. Namun perlu diperhatikan besar kecilnya pengaruh warna terhadap pengguna ruang juga didukung oleh pencahayaan pada ruang tersebut. Gambar 8. Elemen warna pada ruang Sumber Neufert P., 2019 TINJAUAN OBJEK PENELITIAN Rumah sakit umum klungkung adalah rumah sakit terbesar di wilayah Bali timur. Pelayanannya mencakup wilayah Klungkung, VASTUWIDYA Vol. 3, Agustus 2020 – Januari 2021 P-ISSN 2620-3448 E-ISSN 2723-5548 Karangasem dan juga Bangli. Pasien yang dilayani yaitu outpatient pasien rawat jalan /poliklinik dan inpatient pasien rawat inap. Kegiatan medis untuk menunjang agar rumah sakit bisa beroperasi secara optimal bisa dibagi menjadi dua, yaitu 1 Kegiatan utama yang merupakan kegiatan operasional rumah sakit baik medis dan paramedis; dan 2 Kegiatan penunjang yang merupakan kegiatan administrasi /direksi rumah sakit dan rumah tangga. Gambar 8. Gedung IGD dan ICU RS Klungkung Sumber Dokumentasi Pribadi., 2020 Gambar 8. Denah Lantai 1 Pelayanan IGD Gambar 8. Denah Lantai 2 Pelayanan ICU Sumber Dokumen Perencanaan, 2015 Sumber Dokumen Perencanaan, 2015 HASIL DAN PEMBAHASAN Kenyamanan Gerak Fokus pada area pelayanan ICU RS Klungkung, terdapat beberapa permasalahan terkait kapasitas dan kenyamanan pengguna ruang. Berdasarkan hasil observasi pada Tabel 1, dapat ditemukan beberapa aspek yang tidak memenuhi standar. Ruang tunggu diantaranya ukuran ruang, penempatan tempat duduk, dan pencahayaan alami yang masih kurang memadai. VASTUWIDYA Vol. 3, Agustus 2020 – Januari 2021 P-ISSN 2620-3448 E-ISSN 2723-5548 Tabel 1 Hasil Observasi Kenyamanan Gerak Jarak antara kursi depan dengan belakang minimal 60cm. Jarak antar Kursi depan dengan Belakang hanya 40 cm tidak sesuai dengan standar. perhitungan 1-1,5 m2 per orang Satu pasien dihitung rata-rata 2 orang penunggu. Sehingga luasan ruang kurang memadai. Standar lebar pintu 120 cm Lebar pintu 150cm dengan dua buah pintu masuk. sudah sesuai standar Lebar minimal sirkulasi 225 cm Lebar jalur sirkulasi 200 cm. Cukup Untuk bersimpangan, namun terlalu sempit. Dan dipotong penempatan kursi yang sering dipindahkan posisinya. Kenyamanan Visual Ukuran kenyamanan suatu ruang tidak hanya ditentukan oleh kenyamanan gerak saja, tetapi juga ditentukan oleh kenyamanan visual. Tabel berikut memperlihatkan hasil observasi kenyamanan visual di ruang tunggu ICU RS Klungkung. VASTUWIDYA Vol. 3, Agustus 2020 – Januari 2021 P-ISSN 2620-3448 E-ISSN 2723-5548 Tabel 2 Hasil Observasi Kenyamanan Visual Pencahayaan alami melalui jendela di samping yang sudah cukup luas. Tetapi di samping ruang tunggu ICU adalah gedung lain, sehingga cahaya matahari terhalang. Ornamen menarik diberikan pada dinding tertentu agar tidak monoton dan menjadi point of interest. Pada dinding baik yang berhubungan dengan sisi luar ataupun dalam hampir sebagian besar diisi dengan jendela pencahayaan, Warna terang memberikan kesan luas terhadap ruang. Warna putih terang digunakan untuk seluruh dinding dan plafon. KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menunjang kenyamanan pada ruang tunggu ICU adalah ukuran ruang, penataan kursi tunggu; jumlah bukaan; dan pemilihan warna cat tembok, plafon, dan lantai. Semakin baik pemenuhan faktor-faktor tersebut akan menyebabkan semakin baik kenyamanan gerak dan visual di ruang tersebut. Jumlah pasien mutlak harus menjadi pertimbangan dalam merancang ukuran dan luasan ruang karena terkait satu sama lainnya. Kekurangan space ruang tunggu bisa disiasati dengan perencanaan gedung di sebelahnya agar bisa terpadu untuk perluasan ruang tunggu ICU. Kenyamanan gerak dan visual belum sepenuhnya bisa terpenuhi di ruang tunggu pasien ICU Rumah Sakit klungkung. Beberapa fasilitas sudah tersedia sesuai dengan standar Neufert, akan tetapi masih kurang jumlahnya, hal ini dikarenakan ukuran ruang yang kurang luas dan kapasitas pengguna yang tidak sesuai sehingga tidak bisa dilakukan penempatan fasilitas yang sesuai standar. Pada saat inilah tingkat kejenuhan sangat tinggi. Ada beberapa point di dalam ruang tunggu ini yang dapat meminimalisir kejenuhan, yaitu adanya pencahayaan alami dan sirkulasi udara alami pada sisi ruang. Sementara itu pada sisi yang lain hanya menggunakan pencahayaan buatan. Pencahayaan alami yang menjadikan ruang lebih terang dipersepsikan oleh pengunjung sebagai pembentuk kenyamanan dan dapat mengurangi kejenuhan. Oleh sebab itu perlu adanya perbaikan di ruang tunggu ICU Rumah Sakit Umum Klungkung yang meliputi kapasitas, fasilitas, sirkulasi, dan interior. DAFTAR PUSTAKA Juniastra I Made. 2019. Jurnal Ilmiah Perancangan Gedung Laboratorium VASTUWIDYA Vol. 3, Agustus 2020 – Januari 2021 P-ISSN 2620-3448 E-ISSN 2723-5548 Sebagai Bagian Terintegrasi Rumah Sakit. Nifida Alsya Khairunnisa dkk. 2020. Jurnal Ilmiah Kenyamanan Visual Dan Gerak Pengunjung Di Ruang Tunggu Rumah Sakit Studi Kasus Gedung Rawat Jalan Rs. Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta Ghalia Indonesia. Neufert, Ernst. 2000. Data Arsitek. Jakarta Erlangga. Neufert, Peter. 2019. Data Arsitek. Jakarta Erlangga. Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes Republik Indonesia No. 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes Republik Indonesia No. 24 Tahun 2016 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum PermenPU Tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. Mukhamad Risa Diki PratamaMuhammad Sega Sufia PurnamaDian NugrahaDi masa pandemi Covid-19 ini, berkumpulnya manusia di dalam sebuah ruangan meningkatkan resiko tertular lebih tinggi. Pandemi membuat pemerintah mengeluarkan protokol kesehatan yang mempunyai efek terhadap penataan tempat duduk. Di sisi lain, suasana sebuah ruang tunggu juga perlu dibangun agar pengunjung tetap merasa nyaman secara termal maupun visual. Berdasarkan permasalahan yang ada, kami menggunakan metode pragmatis dalam perancangan ruang tunggu rumah sakit tipe D. Pemanfaatan pencahayaan alami dilakukan dengan membuka kedua sisi bidang dinding, Peneduh akan mengontrol masuknya sinar matahari. Peletakan kursi diletakan memanjang agar pasien merasa nyaman dengan aliran udara yang lewat di sepanjang ruang tunggu. Kesimpulannya kenyamanan sebuah ruang tidak hanya didapatkan dari segi visual, tetapi bisa datang dari penghawaan dan pencahayaan. Faktor penentu kenyamanan tersebut adalah ukuran ventilasi, tata letak furnitur, bentuk dari ruangan, dan adanya Penelitian. Jakarta Ghalia IndonesiaM NazirNazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta Ghalia Arsitek. Jakarta ErlanggaPeter NeufertNeufert, Peter. 2019. Data Arsitek. Jakarta Republik Indonesia No. 24 TahunPeraturan Menteri KesehatanPeraturan Menteri Kesehatan Permenkes Republik Indonesia No. 24 Tahun 2016 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum PermenPU Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kanada, negara berpenduduk 36 juta ini terdiri dari sepuluh provinsi dan tiga wilayah terirori. Sejak tahun 1961, pelayanan kesehatan di Kanada terlaksana dengan sistem Medicare, yaitu jaminan kesehatan yang dikelola oleh masing-masing propinsi dan saja yang bisa mendapatkan Medicare?Setiap warga negara citizen Kanada berhak mendapatkan Medicare. Penduduk yang memiliki ijin tinggal permanent permanent resident ataupun yang memiliki ijin kerja work permit holder harus mengajukan permohonan untuk mendapatkan Medicare di propinsi atau wilayah tempat tinggalnya. Waktu tunggu untuk mendapatkan kartu Medicare tidak melebihi tiga bulan. Selama waktu tunggu ini, kita dianjurkan memiliki asuransi kesehatan swasta private health insurance untuk mengantisipasi kebutuhan pelayanan kesehatan darurat. Setelah mendapatkan kartu Medicare, kartu harus dibawa setiap kali mengunjungi dokter atau pemberi pelayanan kesehatan lainnya. Kartu Medicare ini berisi nomor identifikasi yang digunakan untuk mengakses informasi medis pemiliknya. Pelayanan apa saja yang dicakup Medicare? Dengan Medicare, setiap warga yang memenuhi syarat berhak mendapatkan pelayanan yang sifatnya preventif dan kuratif dari dokter pelayanan primer dokter umum atau general practitioner maupun dokter spesialis. Prosedur diagnostik, bedah, radiologi, anestesi, dan terapi psikiatris umumnya tercakup Medicare. Pelayanan preventif di antaranya vaksinasi wajib anak-anak dan remaja, vaksinasi flu, skrining kanker pap smear, mamografi, dll.Pelayanan dapat diberikan di klinik swasta, pusat pelayanan kesehatan masyarakat local community servicecentres,pusat perawatan jangka panjang longterm care centres,pusat rehabilitasi rehabilitation centres,serta di rumah pasien home care, walaupun pada umumnya yang ditanggung oleh Medicare adalah yang diberikan di rumah sakit. Cakupan pelayanan kesehatan yang diberikan sifatnya universal, artinya semua yang memenuhi syarat untuk mendapatkan Medicare berhak menerima pelayanan yang sama, terlepas dari riwayat kesehatan ataupun tingkat pendapatan Kesehatan SwastaSaya katakan BPJS lebih “sakti” dibandingkan Medicare karena ada banyak layanan kesehatan yang tidak tercakup Medicare, di antaranya obat-obatan, perawatan gigi, pemeriksaan optik, kacamata lensa korektif, dan layanan kosmetik. Ya, Kanada adalah satu-satunya negara yang tidak mencakup biaya obat-obatan dalam jaminan kesehatannya. Inilah alasan utama perlunya membeli asuransi kesehatan swasta, yaitu untuk melengkapi cakupan kesehatan medicare. Asuransi kesehatan swasta umumnya menanggung 80% biaya yang dikeluarkan. Bagi pekerja, umumnya asuransi kesehatan swasta merupakan bagian dari insentif yang diberikan oleh perusahaan. Pemberi Provider Pelayanan KesehatanBerdasarkan statistik bulan januari 2016, saat ini terdapat sekitar 80 ribu dokter di Kanada; 52% adalah dokter umum dan 48% dokter spesialis. Dengan demikian, terdapat satu dokter umum dan satu dokter spesialis per penduduk rasio 1 Dokter umum menjadi lini terdepan pelayanan kesehatan di Kanada. Mereka memberikan pelayanan medis kuratif dan preventif. Seorang pasien bisa mendapatkan layanan spesialis dengan rujukan dari dokter umum bila diperlukan. Rumah sakit menangani kasus-kasus rujukan dari dokter, serta memberikan layanan darurat emergency. Setiap orang yang memiliki Medicare dianjurkan untuk mendaftarkan diri untuk mendapatkan dokter keluarga family doctoragar mendapatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif. Tetapi pada kenyataannya waktu tunggu untuk mendapatkan seorang dokter keluarga bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Memiliki dokter keluarga pun tidak menjamin kita bisa mendapatkan pelayan kesehatan yang cepat saat diperlukan same-dayor next-day service. Oleh karena itu, sebagai alternatif kita bisa mendatangi dokter umum di klinik tanpa perjanjian walk-in clinic physicianyang bisa ditemui setiap saat. 1 2 3 Lihat Healthy Selengkapnya

ruang tunggu rumah sakit umum